Rabu, 24 Oktober 2012

Modifikasi Renault 18 TL 1984, A Salvo Bandung - Big Boys Toys Wannabe

Mempertahankan sesuatu yang pernah diinginkan sedari dulu memang tidak mudah, terlebih bila sesuatu itu merupakan pemberian orang tua dan sudah mulai berumur. Hal ini sama dengan yang dialami oleh Beyz sapaan cowo berkacamata yang berdomisili di Bandung yang memiliki sebuah mobil Renault 18 TL keluaran 1984 hasil dari pemberian orang tuanya. Namun Beyz memiliki cara tersendiri untuk mempertahankan tunggangan pemberian orang tuanya tadi agar tetap awet muda.
Modifikasi merupaka cara Beyz untuk mempertahankan Renault kelahiran 1984nya itu agar tetap terlihat muda dan modern. Tentunya dengan sekala modifikasi yang besar, yang merombak semua bagian kendaraan sedan ini hingga benar-benar menghilangkan tampang aslinya. Liat aja tampanggnya, benar-benar nga akan ada yang nyangka bila ini sebuah Renault 18 TL bukan ….


Semuanya berawal dari impian mempunyai mobil modifikasi untuk mengejar kategori King dengan spek yang mumpuni akhirnya saya memutuskan untuk mengkolaborasikan nya dengan tugas akhir saya, supaya setengah dana di bantu orang tua karena alasan sekolah hehhe…” canda Beyz ketika ditanya bagaimana asal mulanya ia menggarap mobil ini.


Kendaran yang sekarang telah mirip dengan Camaro Bumblebee ini merupakan bagain dari projek tugas akhir penulisan dan karyanya di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Seni Rupa. Dengan mengangkat tema “Modifikasi Mobil” akhirnya Beyz lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Bahkan tak hanya nilai dan sekadar lulus saja, usahanya membangun mobil yang kurang lebih ditempuh hampir satu tahun ini juga berhasil dinobatkan sebagai The King Nominne dalam ajang Final Battle Autoblackthrough 2010 awal Desember 2010 kemarin.

Rombakan ekstrim diterapkan pada mobil ini, termasuk 10 dosa modifikasi dan yang membuat mobil ini benar-benar beda dan menjadi sorotan banyak pengunjung yang hadir di Final Battle ABT lalu. Mulai dari ubahan bodi, mesin, interior, kaki-kaki dan juga sasisnya. Sektor pengerjaan utama tak lain tak bukan ada dibagian bodinya yang memang memakan waktu cukup lama hingga berbulan-bulan.


Penerapan full body convertion yang ekstrem ala Camaro dengan roadster convertion perlu penyesuaian diberbagai sektornya. Mulai dari pengukuran yang persisi hingga pemasangan yang cukup kompleks. Belum lagi ditambah dengan pemotongan kap originalnya untuk merubah tampangnya menjadi kendaraan convertible. Tak hanya itu saja, custom wide body, engine hood, bodykit, spoiler, diffuser,windshield dan custom suicide door juga diberlakukan pada mobilnya guna mengejar kesempurnaannya.
Belum lagi dengan sentuhan custom extended pada pilar A,B,C dan sasisnya yang memang cukup ekstrem. Setelah semua selesai, lapisan bodi langsung di kelir dengan warna yellow light mirip dengan Camaro, pewarnaan ini juga membuat Beyz memiliki panggilan sayang terhadap mobilnya yaitu, “Oneng”.


Setelah urusan body selesai, Beyz langsung mengarap interior dalamnya. Bagian dashboard dirombak total hingga hanya ada terlihat panel inidikator rpm, fuel, speedometer dan lainnya keluaran auto gauge. Sistem starternya pun telah dicustom ala starter switch dengan kelengkapan engine cut dari Hella. Sisi doortrimnya telah dipermak bukan lagi dengan lapisan halus kulit melainkan dengan full allumunium bordes, bahkan bagian jok juga telah digantikan dengan bucket seat yang memberikan aroma sport layaknya Camaro sebenarnya.


Tepat dibagian belakang sudah tak ada lagi bangku untuk penumpangnya karena telah digantikan menjadi tempat perangkat audio.  Instalasi audio bagi Beyz bukan sekadar menjadi kosmetik melainkan menjadi bagian dari life style dalam menikmati modifikasi oleh karena itu tak salah bila ia menyematkan perangkat audionya dengan taraf SPL. Mulai dari head unit Alpine IVA W202 E yang menjadi control suara audio, power Braxton 4 channel, mass engineering 2200 D Class, speaker depan Crown 6.5 Split dan juga Cubig 6.5 di bagian belakangnya beserta dengan concept Subwoofer. Belum lagi tambahan layar monitor 7,5”  sebanyak 3 unit, 15”, 8” dan Hollywood monitor juga dengan custom rear camera untuk parkingnya yang membuat mobil ini tak hanya kerena namun cukup modern.


Tampilan sport yang kental tanpa didukung dengan performa mesin yang handal maka bagai sayur tanpa garam. Berangkat dari situlah akhirnya Beyz turut mengarap dapurpacu si Oneng dengan melakukan engine swap dengan Renault 21 6T yang memiliki cc sebesar 2200 serta dikolaborasikan dengan jantung mesin dari Webeer Carburator 40mm beserta piston Mahle. Menyesuaikan bodinya yang kinclong, maka bagian dapur tenagan juga turut di buat mengkilat dengan beberapa polesan chrome dan pernik Transformer di bagian silinder dan juga carburatornya.


Masuk kebagian akhir yaitu sektor kaki-kaki ia juga melakukan rombaka besar guna menghasilkan kaki-kaki yang mantap. Mulai dari mencopot suspensi depannya yang ditukar dengan kepunyaan Renault 21 6T, suspensi belakang yang memakai Suzuki Grand Vitara lalu pemasangan pelek lebar keluaran Giovana Berlin 8.5-10 special edition yang di cat dengan menggunakan warna black matte dan dikolaborasi dengan pengeraman dari WP Pro Brake 380 dengan Disk Brake 6 pot.
Kurang lebih 1 tahun pengerjaanya dengan nominal budget 100 juta lebih, karena benar-benar ngebangun mulai dari 0. Pokoknya benar-benar puas deeh, lulus kuliah langsung dapat gelar King Nominne,” tutup Beyz.

Data&Fakta :
Eksterior : Full Body Convertion, Roadster Covertion, Custom Wide Body, Custom Engine Hood, Custom Body Kit ( Front , Rear , Side Skirt ), Custom Head Lamp, Custom Rear lamp, Custom Spoiler, Custom Befuser, Custom Svicide Door, Custom Windshield, Custom Windshiel, Custom F1 Side Mirors.

Interior : Custom Dashboard, Custom Bucket Seat, Custom Full Allumunium Bordes, Auto Govge Black Face RPM, Auto Govge Black Face oil Press, Auto Govge Black Face Oil Temp, Auto Govge Black Face Volt Meter, Custom Cockpit Swith Hella Engine Out, Custom Starter Switch, Custom Air Conditioner Panel, Auto Gauge Water Temp, Auto Gauge Fuel Level.
Audio : HU Alpine IVA W202E, Custom Fiber Cosmetic, Braxton 4ch, Mas Engginering 220 D Class, Crown 6.5 Split Speaker ( Front ), Cubig 6.5 Split Speaker ( Rear ), Custom 7.5Monitor ( 3), Custom 15” Monitor, Custom 8” Monitor, Custom 8” monitor , Custom rear Camera, Concept Subwofer, Hollywood Monitor ( 3 ), Acer  Monitor.
Swap : Renault 21 6T Alpine 2200 CC, Mahle Piston, 40 mm Webber Carburator Jacobs Ultra Coil blue Five Wire full Custom Chrome Part, Custom Strut bar, Oil Catch tank  Breedi, Pivot Ground Cable, Bosch 4 Feet Racing Sparkplug.
Rolling Stock : Giovana Berlin 8.5 – 10 Black Matte Special Eclition WP Pro Brake 380 Disk Brake 6 Pot, Renault 21 61 Front Suspention    Grand Vitara  rear Suspention, Eibach Spving, Custom Chrome & Paint Under Cariage Part.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar